Your attitude sets your altitude

Yeremia 17:5-8

Kita hidup dalam zaman yang semakin susah. Orang tidak peduli seberapa banyak kita jatuh dalam kegagalan, tetapi orang mau tahu apa respon kita ketika jatuh.

Dalam hal inilah, orang beriman terlihat perbedaannya. Dalam masa sukar, seorang yang tidak beriman hidup bergumul dengan kekuatannya sendiri sampai akhirnya dia kelelahan sendiri. Di kala dia sudah menyerah, dia mengandalkan orang sekitarnya yang seringkali berujung pada kekecewaan. Hatinya dipenuhi dengan kepahitan dan tidak sanggup lagi melihat kebaikan Tuhan.

Pada titik ini, dia masuk dalam rancangan iblis, yakni hatinya menjauh dari Tuhan. Dia tidak sadar sedang digiring menuju padang belantara yang tandus, dimana dia akan mengalami kutuk dan celaka yang lebih dahsyat lagi.



Namun berbeda halnya dengan orang beriman. Orang beriman mungkin juga akan mengalami kesusahan yang sama karena mereka juga manusia biasa yang hidup dalam zaman yang sama.
Tetapi mereka mampu berdiri teguh meskipun beribu-ribu dan berlaksa-laksa rebah/rubuh di kanan-kirinya. Apa yang menjadi rahasianya?

Mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan padaNya.

Apa ciri-ciri orang yang mengandalkan Tuhan?
1. Dia yang mengenal TUHANnya sebagai Bapa yang baik, yang tidak memberikan ular beracun pada anak yang meminta ikan dan tidak memberikan batu kepada anak yang meminta roti.
2. Dia yang percaya bahwa TUHAN yang dia sembah sanggup menyembuhkannya meskipun selama 12 tahun menderita pendarahan dan dokter sudah angkat tangan, menyerah.
3. Dia yang percaya bahwa TUHAN yang dia sembah sanggup memerintahkan badai untuk diam dan tenang.

Sikap (Attitude) orang beriman akan membawa dia naik (altitude) dan bukan turun, menjadi kepala dan bukan ekor.

Apa dampaknya bagi seorang yang mengandalkan TUHAN?

Dia tidak takut menghadapi masa sukar yang mencoba menghadang, sebaliknya dia akan menerjangnya dan terbang tinggi seperti rajawali.

Dia seperti pohon di tepi aliran air; tidak takut dan khawatir akan datangnya terik panas, tetapi malahan dia akan senantiasa berbuah. Apa yang dia kerjakan TUHAN buat berhasil sehingga namaNya dimuliakan.

Anugerah keselamatan TUHAN diberikan secara cuma-cuma, namun berkatNYA hanya diberikan pada mereka yang mengandalkan DIA dan menaruh harapan padaNYA.

Sekarang, apakah yang menjadi respon kita? Apakah kita mau mengandalkan DIA dan menaruh harapan kita pada DIA?













No comments:

Post a Comment