Do It My Way


Di tahun yang baru ini banyak orang sudah merancang rencana-rencana kerja untuk tahun yang baru. Buat sebagian anak Tuhan, mereka mulai kembali meng-claim janji-janji Tuhan.

Keselamatan diberikan Tuhan sebagai anugerah; hadiah, namun berkat Tuhan diberikan kepada mereka yang memiliki kunci untuk membukanya. Saya gambarkan berkat Tuhan yang luar biasa itu disimpan Tuhan di dalam lemari besi yang kokoh yang hanya bisa dibuka jika kita memiliki kuncinya, kalau dibuka paksa namanya maling.

Ada banyak orang yang kecewa karena mereka selama bertahun-tahun meng-claim janji-janji Tuhan, namun belum menerimanya, jangan-jangan mereka hanya berdiri di depan brankas berkat Tuhan tetapi tidak memiliki kunci untuk membuka brankas berkat tersebut.

Siapa diantara kita yang rindu menerima kunci untuk membuka brankas berkat TUHAN?

Kunci #1 Strategi

Ketika bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir, TUHAN memberikan janji kepada mereka bahwa mereka akan tinggal di Tanah Perjanjian. Di bawah kepemimpinan Yosua, mereka tiba di depan Tanah Perjanjian, Kanaan, dan bersiap-siap masuk ke negeri Kanaan, namun Kanaan tidak diberikan begitu saja.

Banyak orang yang keliru, ketika dia menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, dia berpikir bahwa hidupnya akan mulus dan lancer begitu saja; dan apa yang dia lakukan hanyalah bersantai-santai, padahal Firman Tuhan tidak pernah mengajarkan kita untuk hidup santai-santai dan bermalas-malasan, sebaliknya kita harus memperjuangkannya. Yang benar adalah Tuhan akan berikan kekuatan dan kemampuan buat kita menanggung dan menghadapi segala tantangan.

Penduduk Yeriko berkisar 2,000 jiwa (Sumber: Encyclopedia Britannica) sementara pasukan Israel di zaman Yosua berkisar 40,000 orang (Yosua 3:13), buat bangsa Israel sebenarnya sangat mudah untuk menggempur dan menaklukkan kota Yerikho, tetapi TUHAN memiliki strategi lain. Jika bangsa Israel begitu saja menguasai Yerikho maka ada kemungkinan kelak mereka akan berkata, "Kita bisa memenangkan peperangan melawan Yerikho karena pasukan kita yang kuat dan 20 kali lipat lebih banyak, " dan hal itu membuat mereka sombong; Tuhan menentang orang yang sombong (Yak 4:6). TUHAN menyuruh mereka berjalan berkeliling 1 hari sekali selama 6 hari, dan 7 kali pada hari ke-7, dan tembok Yerikho akan dirobohkan dengan sorak-sorai dan tiupan sangkakala.

Seringkali dalam menerima janji berkat Tuhan, kita disuruh untuk memakai cara-Nya, bukan cara kita sendiri. Meskipun cara untuk sukses  yang sesuai dengan Firman Tuhan tidak masuk akal buat orang dunia, tetapi ketika kita taat, maka kita menempatkan diri di pihak Tuhan. Jika Tuhan yang ada di pihak kita, siapakah yang dapat melawan kita? (Roma 8:31) Tidak ada.

Bahkan bangsa Mesir ketika mengejar bangsa Israel berkata, ""Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir." (Keluaran 14:25)

Ketika bangsa Israel taat kepada perintah dan strategi TUHAN, mungkin di hari pertama timbul kebingungan dan ketakutan di kalangan pasukan Yerikho. Mereka yang sebelumnya ketakutan karena mendengar sepak-terjang bangsa Israel dan penyertaan TUHAN atas mereka selama di Mesir dan di padang gurun, di hari pertama bingung karena pasukan Israel yang dahsyat itu cuma mengelilingi tembok mereka dengan membawa tabut perjanjian dan meniup sangkakala, tanpa menunjukkan tanda-tanda agresi, diam seribu bahasa. Demikian juga hari kedua, ketiga, mungkin di hari ke-4 pasukan Yerikho mulai mengolok-olok pasukan Israel (meskipun tidak dicatat dalam Alkitab). Ternyata TUHAN ingin bangsa Israel belajar kunci yang kedua sebelum mereka bisa masuk dalam tanah perjanjian.

Kunci #2 Sedikit berbicara banyak berdoa

Bangsa Israel adalah bangsa yang terkenal dengan reputasi sebagai bangsa yang tegar tengkuk, bebal, suka bersungut-sungut, hal ini terlihat dalam sikap mereka selama di padang gurun di bawah kepemimpinan Musa. Mereka mengeluh sudah dikeluarkan dari perbudakan Mesir, bersungut-sungut tidak ada air, bersungut-sungut tidak ada makanan, bersungut-sungut tidak ada makanan daging, dan lain-lain.

Buat mereka "berpuasa perkataan" adalah proses yang tidak mudah. Seringkali berkat kesuksesan, tidak kita raih karena kita tidak berpuasa perkataan, ucapan yang keluar dari mulut kita tidak kita kuduskan. Bagi sebagian orang, mereka sibuk mempermasalahkan apa makanan yang haram dan apa makanan yang halal, sampai satu ketika Tuhan Yesus katakan "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang… (Matius 15:11) Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang." (Matius 15:17-18)

Saya belum pernah bertemu dengan orang yang sukses dan diberkati luar biasa karena ucapan sembrono yang keluar dari mulutnya. Pada suatu hari, Zig Ziglar ditanya oleh sebuah radio swasta di Amerika apakah ada teman pembicara motivator lain yang bagus untuk acara talk show di radionya? Akhirnya dia merekomendasikan seorang temannya. Temannya diminta untuk mengirim contoh rekaman ceramah motivasinya. Setelah dipelajari oleh perusahaan radio tersebut, mereka memutuskan untuk menolak teman Zig Ziglar tersebut. Sang teman berusaha bertanya kenapa dia ditolak? Kata mereka, "Ada bagian di dalam ceramah Anda yang tidak sesuai dengan values perusahaan kami." Lalu sang teman tersebut membela diri dengan berkata, "Oh tidak masalah, saya bisa mengedit dan menghapus kalimat tersebut dalam rekaman saya," tetapi perusahaan tersebut berkata, "Maaf, kami mencari orang yang tidak pernah melontarkan kalimat seperti itu dalam ceramahnya."

Dari kisah ini, kita belajar bagaimana puasa perkataan dapat membantu kita meraih janji-janji berkat Tuhan. Dalam pekerjaan, dalam study, perhatikan dengan seksama ucapan/perkataan kita, apa yang keluar dari mulut kita meluap dari hati kita (Matius 15:18).

Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya (Amsal 16:13).

Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang (Amsal 16:24).

Ucapan yang keluar dari mulut kita membantu kita dalam mengembangkan people skill kita. Skill ini sangat berguna dalam membangun relasi dan koneksi dengan orang lain. Dengan relasi dan koneksi yang sehat, peluang kesuksesan kita dapat meningkat tajam.

TUHAN memandang penting untuk urusan mulut yang suka bersungut-sungut ini; bangsa Israel angkatan pasca perbudakan Mesir yang suka bersungut-sungut ini semua mati di padang gurun dan tidak bisa masuk dalam Tanah Perjanjian karena mulut yang bersungut-sungut ini. Itulah sebabnya, kita harus belajar puasa perkataan sebagaimana TUHAN mendidik bangsa Israel yang suka bersungut-sungut sebelum masuk ke Tanah perjanjian.  

Kunci #3 Utamakan TUHAN

Hal ini yang sering dilupakan banyak orang di dalam kehidupannya. Mereka berkata bahwa mereka datang beribadah mencari TUHAN, tetapi sesungguhnya mereka hanyalah mencari perbuatan tangan TUHAN, mujizat dan berkatNya saja, lebih parahnya lagi kalau datang beribadah hanya untuk mencari anak Tuhan (cewek cantik atau cowok ganteng, maksudnya). Tetapi saya lebih setuju teman-teman mendapatkan calon pasangan hidup di rumah Tuhan daripada di rumah kos-kosan yang gak jelas. Tetapi biarlah ketika kita datang ke rumah TUHAN, kita mencari apa yang menjadi isi hati TUHAN lebih daripada perbuatan tangan TUHAN saja. Banyak orang Kristen mempraktekkan sihir dalam gereja; ke rumah TUHAN disamakan dengan ke rumah dukun; saya datang ke gereja supaya usaha saya lancar, saya ke gereja supaya saya enteng jodoh, dsb. Praktek seperti itu menjadikan rumah TUHAN sebagai rumah dukun. Yang benar adalah kita datang menjadi Kerajaan ALLAH dan kebenaran-Nya maka segala sesuatunya akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33).

Bangsa Israel dalam proses merebut kota Yerikho diperintahkan TUHAN untuk membawa tabut perjanjian, tabut sebagai lambang kehadiran TUHAN ditengah-tengah bangsa Israel dan para imam pun dilibatkan. Semuanya ini ternyata punya maksud, TUHAN ingin bangsa Israel senantiasa menghadirkan DIA dalam proses claim janji-Nya, biar mereka selalu diingatkan bahwa kemenangan yang mereka raih berasal dari TUHAN.

Di dalam perencanaan hidup kita, adakah kita juga menghadirkan ALLAH di dalamnya? Sadarkah kita diluar TUHAN, kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15:5)? Tetapi ketika kita tinggal di dalam DIA dan DIA di dalam kita, maka kita akan menghasilkan buah yang banyak, apa saja yang kita minta kepada Bapa di Surga, kita akan menerimanya (Yoh 15:7).

Kita manusia yang terbatas, tidak tahu apa yang akan terjadi esok? Itulah sebabnya, kita harus mengandalkan TUHAN. Dalam hidup ini, kita seakan pesawat yang terbang dalam kabut tebal dan cuaca buruk, pendidikan ketrampilan dan kecakapan sang pilot memang factor yang penting dalam menerbangkan sebuah pesawat terbang, tetapi meskipun demikian, dalam situasi seperti ini, satu-satunya yang bisa sang pilot andalkan adalah sensor radar dan petunjuk dari menara pengawas supaya pesawat bisa tiba di tujuan dengan selamat, tepat dan efisien.

Seringkali, kita sotoy, mengandalkan kekuatan diri sendiri atau lebih parah mengandalkan kekuatan orang lain, orang buta menuntun orang buta (Mat 15:14, Luk 6:39), kita tersesat dan kelelahan, kita mungkin sedang berputar-putar di padang belantara, sama seperti bangsa Israel yang berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun sebelum mereka boleh masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Kita sudah capek menanti penggenapan janji TUHAN. Padahal bukan TUHAN yang ingkar janji, tetapi kita yang tidak mau taat pada tuntunan perintah TUHAN.

Kunci #4 Gaya Hidup Bersorak Memuji Tuhan

Pada hari ke-7 pada putaran ke-7 mengelilingi tembok Yerikho, bangsa Israel disuruh untuk meniupkan sangkakala dan bersorak-sorai. TUHAN ingin orang Yerikho juga tahu bahwa ALLAH orang Israel adalah ALLAH yang hidup, gemuruh sorak-sorai menyerukan nama ALLAH yang hidup. Sorak-sorai dan sangkakala ini adalah alat yang TUHAN pakai untuk merobohkan tembok Yerikho.

Tahukah kita bahwa TUHAN mengadakan mujizat dan mencurahkan berkat kepada kita bukan supaya kita menjadi sombong dan egois menikmati berkat itu sendiri, tetapi melalui berkat dan mujizat itu, kita dapat menjadi berkat buat orang lain, sehingga nama TUHAN dimuliakan, bahkan buat orang-orang yang tidak mengenal TUHAN, mereka mampu melihat bahwa ALLAH yang kita sembah adalah ALLAH yang hidup.

Mari di tahun 2013 ini, kita mau taat, berjalan seturut perintahNya, menggenapi janji-janjiNya, apa yang kita kerjakan TUHAN buat berhasil sehingga namaNya dipermuliakan melalui hidup kita. Amin.

No comments:

Post a Comment