IMAN YANG MENYELAMATKAN

By Ferry Tanoto

Mengapa kita perlu memiliki pemahaman yang benar tentang iman? Karena melalui iman yang benar kita dapat diselamatkan. Tetapi perlu dipahami sesungguhnya kita diselamatkan oleh kasih karunia ALLAH, melalui iman yang benar.


Pada suatu hari, terjadi kebakaran besar di sebuah apartemen, semua orang kelihatannya telah dievakuasi dari gedung tersebut, api menjalar kemana-mana dan terus membesar. Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan api yang kian membesar. Dan tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong dari seorang ibu di lantai 13, ternyata dia masih terjebak kepulan asap hitam yang menyelimuti gedung tersebut, api terus menjalar, dan tak lama lagi gedung akan roboh. Kapten regu pemadam kebakaran memerintahkan anak buahnya untuk mempersiapkan jaring penyelamat. Setelah jaring siap, sang kapten menggunakan sebuah megaphone dan berkata, “Ibu, kami telah siap menolong ibu, jaring penyelamat sudah kami siapkan, sekarang melompatlah.”


Ibu itu mendengar perintah sang kapten, tapi dia masih ragu, karena asap hitam menutupi seluruh apartemen, dia tidak bisa melihat apa-apa, sementara api semakin besar, langit-langit plafon sudah mulai berjatuhan. Itu adalah situasi yang sangat kritis. Si ibu tidak dapat melihat jaring tersebut, dia cuma bisa percaya dengan kata-kata sang kapten. Dan akhirnya, si ibu ini memutuskan untuk melompat ke bawah seperti yang diperintahkan sang kapten dan dia selamat.

Apa yang menyelamatkan si ibu ini? Tindakan melompat atau jaring penyelamat itu? Jawabannya adalah kedua-duanya. Jaring penyelamat itulah yang menyelamatkan nyawa ibu itu, tapi dia tetap harus membuat keputusan untuk melompat.

Demikianlah hidup kita, sesungguhnya Anugrah Penebusan Kristus adalah jaring penyelamat yang menyelamatkan hidup kita, tapi kita juga harus memiliki iman yang benar yaitu tindakan melompat itu agar bisa diselamatkan.

Kalau kita berbicara soal iman yang benar, berarti ada iman yang tidak benar. Belakangan ini, banyak orang berbicara soal beriman, agama di luar kekristenan juga berbicara tentang iman. Jadi iman yang bagaimanakah yang dimaksudkan sebagai iman yang benar?


Belakangan ini banyak ajaran yang membelokkan iman kita dari iman yang benar. Dan hal ini telah merasuk dalam kalangan gereja dan komsel, bahkan di ajaran oleh oknum pembina rohani.



Pandangan yang salah tentang IMAN

  1. Iman Gampangan yang berkata ALLAH itu baik, jadi tidak apa-apa hidup dalam dosa, asal jangan lupa doa minta ampun di malam hari.
    Galatia 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
    1 Yohanes 3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab
    benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia
    lahir dari Allah.

  2. Iman Materi yang berkata kalau kita percaya kepada Kristus, kita akan mendapatkan kekayaan, kehidupan yang bebas dari masalah, dll. Tuhan tidak mau kita menjadikan DIA dukun kita. Tuhan janji akan pelihara hidup kita, jika kita berserah pada DIA. Tidak hidup dalam kekhawatiran. Berkat harta materi hanyalah sebuah sarana yang Tuhan pakai untuk menunjukkan betapa IA berkuasa atas segala harta kekayaan. Tetapi bukan iman materi yang Tuhan ingin kita kembangkan.
    Matius 6:31-33
    Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang
    akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

  3. Iman yang mencobai ALLAH. Memaksakan kehendak pribadi agar Tuhan mengikuti keinginannya.
    Dalam banyak hal sering kali, kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan dengan menggunakan kata iman. Sebagai contoh, dalam hal pacaran dengan orang tidak seiman, kita bilang saya beriman kalau dia itu jodoh saya meskipun Firman Tuhan menasehati kita untuk menjadi pasangan yang seimbang (termasuk seiman). Suatu hari kelak, setelah menikah, saya akan mengajak dia ke gereja dan mengenal Kristus.
    Saya katakan itu mencobai Tuhan. Mengenai nanti si dia mengenal Kristus atau tidak, Tuhan berkuasa untuk hal itu. Tapi dari awal kita sudah melanggar perintah Tuhan dengan menggunakan dalih iman.
Dalam banyak hal, kita tidak mampu membedakan kata beriman, nekad dan nafsu. Kalau kita beriman, tentu langkah yang kita ambil dengan penuh keberanian atau penuh iman itu tentulah telah digumulkan secara pribadi dan dikonselingkan dengan pembina rohani kita untuk konfirmasi. Jangan asal ngomong beriman, ntar Tuhan bilang “Gua gak pernah suruh lu melakukan hal itu. Itu bukan kehendak Gua tapi kehendak lu”

Jadi iman seperti apa yang Tuhan harapkan dimiliki oleh kita semua?
  1. Iman yang menjadikan Kristus sebagai TUHAN atau PENGUASA TUNGGAL dalam hidup kita. Kalau kita mengaku bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Tuhan dan mau menjadi hambaNya Tuhan, adakah di dalam hidup kita, kita tunduk dan taat kepada perintahNYA?
    Roma 10:9-10
    Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah
    Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan

  2. Iman yang meskipun tidak melihat tetapi percaya
    Yohanes 20:29 Kata Yesus kepadanya (Tomas): "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
    percaya."
    Seringkali kita seperti Tomas, percaya kalau sudah melihat dan menyentuhnya (tangible). Itu bukan iman, karena sudah diwujudkan; dinyatakan.
    Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
    Contoh dalam Ibrani 11, antara lain ada Nuh, Abraham, dan Yusuf. Mereka ini adalah para pahlawan iman yang diberi janji oleh Tuhan, tetapi mengalami kenyataan yang sangat bertolak belakang (kontradiktif) di awal perjalanan penggenapan janji mereka. Tetapi mereka tetap percaya kepada Tuhan.
Orang yang tidak beriman adalah orang yang hanya percaya jika dia sudah lihat atau pegang. Orang seperti ini adalah orang yang bodoh bahkan secara ilmiah sekalipun.
Contoh: Dapatkah Anda melihat oksigen dalam ruangan ini? Tetapi apakah Anda percaya kalau oksigen ada dalam ruangan ini?

Contoh lain: Dapatkah Anda melihat tulisan, gambar, dan suara sedang melintas di hadapan Anda? Tetapi apakah Anda percaya kalau semuanya itu ada dan sedang berlalu lalang di hadapan Anda? Coba bawa sebuah TV dan Antenanya, maka kita bisa menangkap sinyal-sinyal tulisan, gambar dan suara itu dan menayangkannya di layar TV kita.

Tetapi berhati-hatilah dalam hal percaya. Jangan membabi buta. Milikilah iman yang benar.
Bagaimana caranya agar kita dapat memiliki iman yang benar?

Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.
  1. Membaca dan mendengar Firman Tuhan.
    Awasilah dengan seksama apa yang masuk melalui mata dan telinga kita. Kalau kita menyantap makanan rohani, Firman Tuhan, maka kuatlah iman kerohanian kita. Tetapi kalau yang kita santap adalah makanan duniawi, hal-hal yang kotor dan najis maka kedagingan kita yang semakin kuat menguasai kita.
  2. Bergaul dekat dengan ALLAH melalui saat teduh dan ibadah kita.
    Contoh : ilustrasi anak seorang akrobatik
    Anak ini begitu percaya kepada bapak acrobat ini karena setiap hari ia melihat ayahnya ini berlatih dan memperagakan kebolehannya setiap hari. Dia ada bersama dengan ayahnya SETIAP HARI. Dia tahu ayahnya MAMPU melakukannya. Dan dia MEMPERCAYAKAN nyawanya ke dalam tangan ayahnya.
    Matius 7:9-11
    Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Apa manfaatnya kita memiliki iman yang benar?
1. Diselamatkan
2. Memampukan kita tetap pada jalan Tuhan meskipun banyak godaan
3. Membuat kita tetap kuat dan semakin kuat dalam menghadapi situasi sulit

No comments:

Post a Comment