Mengapa kita harus memiliki karakter Kristus?
• Tuhan tinggal di dalam kita (Yohanes 15:4 Pokok Anggur yang benar)
• Karunia Roh Kudus (Kisah Rasul 2:38) dan Buah Roh (Galatia 5:22-23) ada dalam hidup kita
• Kita adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:17-20)
Untuk hal-hal yang berharga yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita, Ia juga mau kita menjadi bejana atau wadah yang istimewa pula supaya karunia yang berharga itu tidak menjadi rusak hanya karena bejana yang bobrok. Tuhan tidak mau jiwa-jiwa tidak dapat melihat karunia Allah yang berharga itu hanya karena karakter kita yang tidak baik / bobrok. Itulah sebabnya, kita perlu bertumbuh dalam karakter, kita diperlengkapi sedemikian rupa agar kita mencapai kedewasaan penuh di dalam Kristus (Efesus 4:13).
Dari sekian banyak karakter / sifat yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus ketika Ia melayani di muka bumi ini , kita hanya akan membahas 2 karakter utama saja hari ini. Itupun kalau kita sudah mempraktekkannya, Tuhan sudah seneng banget. Karakter yang dimaksud antara lain:
1. Penuh Belas Kasihan kepada Jiwa yang terhilang
Dewasa ini ada banyak orang Kristen yang terjebak dalam kesibukan kegiatan agama Kristen tanpa memahami esensi atau inti dari kekristenan itu sendiri. Kegiatan-kegiatan yang diadakan di gereja adalah baik adanya jika semuanya itu dilandaskan atas isi hati Tuhan, yakni hati untuk jiwa-jiwa. Segala program dan sumber daya yang kita miliki hendaknya dialokasikan demi kepentingan jiwa-jiwa.
a. Dalam berbagai pelayananNya, Alkitab mencatat, “tergeraklah Ia oleh belas kasihan” (Matius 9:36; Matius 14:14; Matius 15:32; Matius 20:34; Markus 1:41; Markus 6:34; Markus 8:2; Lukas 7:13)
b. Yesus mementingkan belas kasihan terhadap jiwa-jiwa lebih daripada yang lain
Matius 9:12-13c. Yesus mengusir roh jahat yang menguasai seseorang di Gerasa (Matius 8:28-34; Markus 5:1-20; Lukas 8:26-39).
Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.
Markus 5:13 Yesus lebih mengasihi seorang jiwa daripada 2.000 ekor babi, tapi warga sekitar tidak demikian.
Hanya karena belas kasihan Kristuslah kita ada hari ini, oleh karena itu marilah kita juga memancarkan belas kasihan sama seperti Kristus yang telah menjadi teladan kita.
2. Penuh Pengampunan (Kisah Pengkhianatan Yudas Iskariot sampai detik-detik kematianNya)
Karakter Kristus yang paling menonjol dalam Alkitab adalah sifat kasih dan pengampunanNya.
Matius 18:21-35
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta (1 talenta = 6.000 dinar = Rp 180.000.000). 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar (1 dinar = upah sehari = Rp 30.000 Jadi 100 dinar = Rp 3.000.000) kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Tuhan Yesus tidak hanya omong kosong belaka. Bahkan ketika Ia disalibkan, Ia masih sempat memanjatkan doa pengampunan buat orang-orang yang menyalibkan Dia, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34) Padahal, apa mereka yang menyalibkan Tuhan Yesus itu tidak tahu apa yang mereka perbuat? Bahkan istri Pontius Pilatus saja mengingatkan suaminya, "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."(Matius 27:19) Tetapi orang banyak itu tetap menuntut agar Yesus disalibkan. Meskipun demikian, Yesus tetap mengasihi manusia yang menyalibkan Dia, memohon pengampunan buat manusia.
Yesus mengerti benar apa arti sebuah kekecewaan dan pengkhianatan. Salah seorang muridNya, yang bernama Yudas Iskariot, yang dalam kesehariannya selalu ada bersama dengan tim pelayanan Yesus. Suatu hari mengkhianati Yesus hanya demi 30 keping perak. Yang lebih menyakitkan adalah Yesus sudah tahu Yudas akan mengkhianati kasihNya, tapi Ia tetap mengasihi dia.
Kalau kita mau memiliki karakter seperti Kristus, inilah karakter utama Kristus yaitu kasih dan pengampunan. Adalah mudah buat kita untuk mengasihi orang yang mengasihi kita, tapi apakah upahnya buat kita, kalau kita cuma bisa mengasihi orang yang mengasihi kita. Orang yang tidak mengenal Tuhan juga dapat melakukannya (Lukas 6:27-36). Bahkan seringkali, lebih baik dari kita.
Dalam doa Bapa Kami (Matius 6:9-13), kita menyebutkan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Tetapi apakah kita benar-benar sudah mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Memang, semuanya itu tidak semudah yang diucapkan, tapi marilah kita memohon kekuatan dari Tuhan, pandang salibNya sebagai teladan dalam pengampunan.
Tuhan memerintahkan kita untuk kembali ke tujuan awal penciptaan manusia, yaitu menjadi serupa dengan Dia, sempurna (Kejadian 1:26 dan Matius 5:48).
Kejadian 1:26Jadi kalau Tuhan memberikan perintah, Dia juga yang akan memampukan kita melakukannya, menjadi sempurna, serupa dan segambar dengan Dia. Oleh karena itu, marilah kita selalu melekat padaNya, pokok anggur yang benar (Yoh 15:1-8), sumber kehidupan itu.
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Matius 5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
No comments:
Post a Comment